Stasiun KA Dolok Merangir
Stasiun Dolok Merangir (DMR) adalah stasiun kereta api yang terletak di Dolok Merangir Dua, Dolok Batunanggar, Simalungun. Stasiun ini berada di Divisi Regional 1 Sumatera Utara dan NAD, dan merupakan stasiun KA paling utara yang ada di Kabupaten Simalungun. Stasiun yang berada di antara perkebunan karet dan kelapa sawit ini berukuran cukup besar dibandingkan stasiun lain di lintas Tebing Tinggi-Siantar. Di stasiun ini masih terdapat sisa-sisa menara air untuk lokomotif uap dengan perumahan peninggalan Deli Stoomtram Maatschappij di sekitarnya.
Jika anda klik foto di atas, maka kita akan menyaksikan sendiri bahwa sebagai pemilik asset, Unit Architecrure PT. KAI tampaknya hanya memiliki informasi tentang satsiun KA Dolok Merangir sebatas tulisan di atas saja.
Lalu, bagaimanakah sebenarnya hubungan Stasiun KA Dolok Merangir dengan sejarah Kereta Api Sumatra Timur??
Selasa, 5 November 2019 TRIBUN-MEDAN menurunkan "cerita" tentang Sejarah Perkeretaapian di Sumatera sbb:
Proses Pembangunan jalur kereta api DSM di Sungai mati dekat Labuan Sekitar tahun 1883, Sumatra Utara | Foto: DSM Doc.
|
Sumatera Timur yang kini wilayahnya masuk cakupan Provinsi Sumatera Utara merupakan daerah subur penghasil tembakau yang tersohor. Salah satu perusahaan tembakau yang cukup terkenal ialah Deli Maatschappij, dibuka pada 24 Desember 1866.
Untuk melancarkan pengangkutan tembakau, Deli Maatschappij membangun jaringan kereta api, hari Selasa (5/11/2019). Ide tersebut muncul dari Mr Cremer seorang manajer Deli Maatschappij. Jalur awal yang dibangun meliputi Belawan-Medan-Deli Tua-Timbang Langkat (Binjai) pada 23 januari 1883, sepanjang 55 Km menggunakan lebar jalur 1067 mm.
Untuk mempermudah pengoperasiannya dibentuk perusahaan baru Deli Spoorweg Maatschapijj (DSM) yang fokus dalam bisnis pengangkutan menggunakan kereta api. Mr. Cremer ditunjuk sebagai Kepala Direktur DSM yang pertama.
DSM merupakan satu-satunya perusahaan kereta api swasta di Sumatera. Dalam perkembangan, DSM mulai melebarkan sayap dengan membangun jalur-jalur baru. Lintas Serdang-Perbaungan-Serdang-Hulu dibangun pada tahun 1888. Selang setahun, jalur sepanjang 68 Km tersebut berhasil dirampungkan.
Selanjutnya, pada tahun 1900 dibuka jalur kereta api Pangkalan Brandan dan Pangkalan Susu guna pengangkutan minyak. DSM pun membangun jalur cabang dari Lubuk Pakam ke Bangun Purba. Dari Perbaungan, DSM meneruskan pembangunan menuju Tebing Tinggi dan Pematang Siantar melalui Dolok Merangir.
Stasiun KA Dolok Merangir | Foto: DSM Doc. |
Untuk jalur Labuhan Deli - Medan - Belawan dibangun pada tahun 1886-1888 sepanjang 23 Km. Medan - Kampung Baru - Deli Tua - Batu Gemak dibangun tahun 1887 dan panjang 14 Km. Medan - Binjai dibangun pada 1887 dengan panjang 21 Km, sementara Medan - Serdang Badai - Bamban dibangun pada 1889-1902 dengan panjang 38 Km.
Selanjutnya, Binjai-Selesai-Kwala dibangun pada 1890-1902 dengan panjang 21 Km. Bamban - Rantau Laban - Kisaran - Tanjung Balai, - Teluk Nikung dibangun 1903 -1919 dengan panjang 141 Km. Binjai - Stabat - Tanjung Pura - Pangkalan Brandan - Besitang dibangun pada 1903-1919 dengan panjang 81 Km. Lubuk Pakam dan Bangun Purba 1904 dengan panjang 28 Km.
Stasiun KA Medan | Foto: DSM Doc. |
Pada awalnya, kereta api di DSM diperuntukan guna pengangkutan komoditas sepeti, tembakau, karet, dan teh. Baru pada tahun 1886 DSM mulai membuka jaringan kereta api untuk penumpang dengan tarif 3,5 sen per kilometer per orang. Umumnya, para penumpang merupakan kuli perkebunan keturunan China dan Jawa. Kemudian, sisanya berasal dari penumpang Eropa.
Sebagai gambaran, pada tahun 1904 jumlah penumpang SDM sebesar 4 juta orang, meningkat menjadi 7 juta pada tahun 1927. Semasa penduduk Jepang, perkeretaapian di Sumatera dibagi menjadi tiga bagian dibawah kekuasaan Angkatan Darat Jepang.
Ketiga wilayah tersebut ialah Kito Sumatera Tetsuda (wilayah Aceh dan Sumatera Utara), kedua Seibu Sumatora Tetsudo (Wilayah Sumatera Barat), dan Bambu Sumatora Tersudo (wilayah Sumatera Selatan). DSM dilebur bersama perusahaan kereta api negara Atceh Stoomtram Staatssporwegen (ASS) menjadi Kito Sumatora Tetsuda.
Pasca-proklamasi kemerdekaan Indonesia, pegawai kereta api serta pejuang mengambil alih perkeretaapian di Jawa dan Sumatera dari tangan Jepang. Puncaknya, pada 28 September 1945 Balai Besar Bandung (Kantor Pusat PT KAI) berhasil diduduki. Pengambil alihan DSM sendiri dilakukan pada 3 Oktober 1945. Tidak lama berselang, dibentuklah Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) Eksploitasi Sumatera Utara.
Penguasaan jaringan kereta api di Sumatera Utara oleh DKARI hanya berselang sampai agresi militer I pada juli 1947. Peristiwa tersebut memaksa jaringan kereta api di Sumatera Utara dioperasikan kembali oleh DSM.
Stasiun KA Medan pada tahun 1972, Jl Stasiun Kereta Api, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat. (Dok. KAI Divre-I Sumut)
|
REFERENSI WIKIPEDIA
Di bawah ini adalah daftar Perusahaan Kereta Api jaman Hindia Belanda yang pernah beroperasi di Indonesia. Beberapa perusahaan awalnya beroperasi dengan model rel sempit dan disebut sebagai perusahaan trem.
Pada tahun 1945, setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, didirikanlah Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI), sehingga terjadi pengalihan kepemilikan jalur KA. Setelah pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda pada bulan Desember 1949, perusahaan tersebut dijadikan perusahaan nasional dengan markas besarnya di Bandung.
Lalu lintas KA hanya ada di Pulau Sumatra, Jawa/Madura dan Sulawesi dalam jarak pendek, sementara di pulau lain tidak ada. Banyak dari jalur tersebut yang kini tak lagi digunakan; hanya jalur utama saja yang masih digunakan.
Sumatra
Jawa
- Babat–Djombang Stoomtram Maatschappij(BDSM)
- Batavia Elektrische Tram Maatschappij (BET)
- Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS)
- Bataviasche Verkeers Maatschappij (BVM)
- Javasche Spoorweg Maatschappij (JSM)
- Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM)
- Madoera Stoomtram Maatschappij (MdrSM)
- Malang Stoomtram Maatschappij (MS)
- Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM)
- Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij(NISM)
- Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij(NITM)
- Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS)
- Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (PsSM)
- Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij(PGSM)
- Probolinggo Stoomtram Maatschappij (PbSM)
- Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS)
- Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij(SCS)
- Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS)
- Solosche Tramweg Maatschappij (SoTM)
- Staatsspoorwegen (SS), (milik Pemerintah Kolonial Hindia Belanda)