Header Ads

Indonesia Butuh Pemimpin Yang Negarawan


SOSOK PRESIDEN seperti apakah yang dibutuhkan Bangsa Indonesia? Untuk menjawab pandangan tersebut, tentunya tidak mudah. Masing-masing dari diri kita tentu memiliki kriteria sendiri mengenai sosok Presiden yang diidamkan. Artinya, penilaian kita terhadap figur Presiden yang dikehendaki memiliki subyektivitas yang tinggi. Penggemar dangdut, boleh jadi, mengidolakan sosok Rhoma Irama bahkan Saeful Jamil untuk jadi Presiden. Atau penggemar film dan sinetron, bisa jadi menginginkan Dedy Mizwar sebagai Presidennya. Bisa juga orang menginginkan Iwan Fals, Rano Karno, bahkan dirinya sendiri untuk menjadi Presiden.

Siapa pun boleh menjadi Presiden. Undang Undang Dasar memberikan jaminan kepada setiap Warga Negara Indonesia untuk bisa menjadi Presiden. Tetapi, siapa pun harus berani melakukan instrospeksi diri, bercermin diri, dan mengukur diri, apakah memang layak menjadi Presiden di Republik Indonesia yang besar ini. Barangkali, memang terbuka peluang besar untuk siapa pun memenangkan perebutan kursi Presiden pada Pemilu Presiden yang digelar secara langsung dalam kurun waktu 5 tahun sekali. Siapa tahu nasib sedang beruntung?

Indonesia adalah sebuah negara yang besar. Sebuah Negara Kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke dengan kondisi geografi, demografi, kultur, budaya yang heterogen--membutuhkan seorang Presiden yang juga sebagai Pemimpin dan Negarawan. Secara mendasarkan, Indonesia membutuhkan seorang Presiden yang mampu menjaga kedaulatan Negara dan Bangsa Indonesia, membawa masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan sosial. Tidak cuma itu, kemajuan yang dicapai adalah kemajuan Bangsa Indonesia bermartabat, berketuhanan, dan berbudi pekerti luhur.

Artinya, kemajuan Bangsa Indonesia tidak hanya diukur dari aspek materialistik namun juga aspek spiritualisme. Pembangunan manusia Indonesia haruslah utuh. Jika ini bisa dicapai, tentu kita tidak lagi disibukkan dengan penyelesaian kasus-kasus korupsi yang pelik, tindakan asusila, kriminalitas yang tinggi, dan perpecahan antar kelompok sosial dan etnis. Sebab, manusia Indonesia adalah sosok manusia yang berbudaya, beradab dan mampu menjaga integritasnya sebagai manusia yang bermartabat.

Untuk membawa kemajuan bangsa yang bermartabat, Indonesia membutuhkan pula pemimpin yang bermartabat. Pemimpin itu harus seorang Negarawan. Bisa menjaga keutuhan Bangsa dan Negara, berdiri di atas semua golongan yang berlandaskan nilai-nilai idiil seperti termaktub di dalam nilai-nilai ideologi dan dasar negara Pancasila. Tentu sungguh tidak mudah menjadi Presiden di Indonesia. Kita tidak membutuhkan seorang Presiden yang mampu berdebat, tetapi kita juga tidak menginginkan seorang Presiden yang tidak mampu berkomunikasi dan memformulasikan pemikiran-pemikiran strategis dengan baik. Sebab, komunikasi pemimpin dengan orang-orang yang dipimpin sangat dibutuhkan untuk merekatkan ikatan emosionalnya. Kemampuan berkomunikasi juga dibutuhkan dalam membangun hubungan bilateral dan multilateral--dalam kerangka--membangun hubungan Internasional yang lebih bermartabat dengan dunia Internasional.

Tentu masih banyak prasyarat yang harus dipenuhi oleh seorang Presiden. Memiliki kecerdasan, leadership, berwibawa, mampu berpikir strategis, dan berani bersikap tegas. Yang tidak kalah penting tentunya harus memiliki integritas moral dan religius. Setidaknya karakteristik seorang presiden seperti itulah, setidaknya, mampu memberikan harapan kepada masyarakat untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Siapa dia? Marilah kita mulai memilih dengan cerdas...


Indonesia Ontime | Editorial | Rabu, 23 Juli 2008

Komentar para responden atas re-post lama yang saya posting pada tanggal 19 Juni 2009 di sini


No comments

Powered by Blogger.