Header Ads

Nasib Negeri Anak Singkong

MESKIPUN SINGKONG merupakan makanan khas Negara Republik Indonesia, rupanya negeri tercinta kita ini sudah tak mampu lagi menyediakannya sendiri sehingga harus impor singkong dari negara Italia dan Cina. Padahal, singkong merupakan makanan pokok ketiga di Indonesia setelah beras dan jagung.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip DetikFinance Minggu (7/8/2011), Indonesia mengimpor ubi kayu dengan total 4,73 ton senilai US$ 21,9 ribu dari Januari hingga Juni 2011. Negara Italia merupakan negara dengan nilai terbesar yaitu US$ 20,64 ribu dengan berat 1,78 ton. Sedangkan Cina merupakan negara penyuplai ubi kayu impor terbesar yaitu 2,96 ton dengan nilai US$ 1.273.

Selain itu, meskipun memiliki Pulau Garam, Indonesia rupanya masih impor garam dari negara Kangguru. Impor garam dari Australia sejak Januari hingga Juni 2011 mencapai 1,04 juta ton dengan nilai USD 53,7 juta.

Impor garam juga dilakukan dari India yaitu sebesar 741,12 ribu ton dengan nilai US 39,84 juta. Ada juga dari Singapura, Selandia Baru, Jerman sehingga total impor garam sampai Juni 2011 mencapai 1,8 juta ton dengan nilai US$ 95,42 juta.

Indonesia juga mengimpor daging ayam dari Malaysia. Sepanjang semester I tahun 2011 ini, impor daging ayam mencapai 9 ton dengan nilai US$ 29,24 ribu.

Indonesia juga mengimpor teh sampai 6,54 ribu ton dengan nilai US$ 11 juta selama 6 bulan pada tahun ini. Negara pengekspor teh terbesar adalah Vietnam, yaitu 3,24 ribu ton dengan nilai US$ 3,68 juta. Kemudian Kenya, sebanyak 1,07 ribu ton teh diimpor dengan nilai US$ 3,32 juta, dan dari negara Argentina, India, Cina, dan lain-lain.

Sedangkan impor cabe segar-dingin, terbesar dilakukan dari negara Vietnam sebanyak 65 ton dengan nilai US$ 51,320 ribu dan India sebanyak 50 ton dengan nilai US$ 34 ribu. Total sepanjang Juni, impor cabe sebanyakk 117,673 ribu dengan nilai US$ 93,548 ribu. Sepanjang semester I, impor cabe mencapai 6,794 ribu ton dengan nilai US$ 6,192 juta.

Impor bawang putih terbesar berasal dari Cina yang mencapai 47 ribu ton dengan nilai US$ 33,168 juta dan Taiwan sebesar 270 ton dengan nilai US$ 177 ribu. Total impor bulan Juni 2011 sebesar 47,403 ribu ton senilai US$ 33,471 juta. Sedangkan pada semester I tahun 2011, total impor bawang putih sebanyak 178,9 ribu ton dengan nilai US$ 132,77 juta.

Sementara bawang merah, impor terbesar dari negara India dengan nilai US$ 3,575 juta untuk 8,87 ribu ton, kemudian Thailand dengan nilai US$ 3,187 juta untuk 5,961 ribu ton, dan Philipina sebesar 2,996 ribu ton dengan nilai US$ 1,4 juta. Total sepanjang Juni 2011, sebanyak 18,918 ribu ton dengan nilai US$ 8,76 juta. Sementara untuk semester I tahun 2011, impor bawang sudah mencapai 141,795 ribu ton dengan nilai US$ 67,611 juta.

Selain komoditas tersebut, Indonesia juga mengimpor beras, jagung, kedelai, biji gandum dan Meslin, tepung terigu, gula pasir, gula tebu, daging sejenis lembu, mentega, minyak goreng, susu, telur unggas, kelapa, kelapa sawit, lada, kopi, cengkeh, kakao,cabe kering, tembakau dengan total 11,33 juta ton dengan nilai US$ 5,36 miliar sepanjang semester I tahun 2011.

Demikianlah saudara, sekilas info pasar tradisional untuk hari ini. 

Ngomong-ngomong, saudara malu tidak; punya negara sekaya dan sesubur ini, tapi tidak mampu swa-sembada hingga singkong saja harus import? 

Lalu, jika dIhitung kembali total belanja negara untuk semua komoditas di atas - saya sendiri belum sempat menghitung berapa persisnya - dan memperhatikan departemen terkait, termasuk Menterinya sendiri yang hampir tak pernah terdengar suaranya di media; menurut saudara, adakah yang tidak beres di sini?

Coba pikirkan barang sejenak!

No comments

Powered by Blogger.