Header Ads

Seekor Tokek Dan Sebuah VW Kodok


Kendati tidak terlalu gegap gempita, tapi berita itu pelan-pelan akhirnya sampai juga ke telinga Ucok. Ada orang yang bersedia menyerahkan barang simpanannya, sebuah mobil VW kodok klasik buatan tahun 1968 kepada siapa saja yang dapat memberinya seekor tokek yang dapat berbunyi pagi-pagi!

Bukan Ucok namanya jika berita seperti ini tidak lantas membuat naluri bisnisnya langsung meletup-letup. Dia tidak tahu dengan pasti berapa kira-kira harga mobil VW kodok buatan tahun 68 itu di pasaran, tapi sebuah mobil klasik, barang simpanan pula, pastilah memiliki harga jual yang tinggi. Sedangkan tokek? Berapa sih harga seekor tokek? Pikirnya.

Singkat cerita, dan entah bagaimana pula caranya, akhirnya Ucok berhasil mendapatkan seekor tokek yang ternyata memang benar, hanya berbunyi di pagi hari saja!

Dengan menjinjing sebuah sangkar terbuat dari kawat di mana ia meletakkan tokeknya, esoknya Ucok pun berangkat ke alamat pemilik VW kodok yang sejak awal sudah dicatatnya baik-baik. Di sana Ucok diterima oleh seorang pria kulit putih paruh baya yang sangat fasih berbahasa Indonesia. "Nampaknya sudah lama juga kawan ini tinggal di Indonesia." Pikir Ucok dalam hati. Maka tanpa banyak basa-basi ia pun segera mengutarakan maksud kedatangannya, yakni ingin menukarkan tokeknya dengan VW kodok milik sang bule.

Pria itu tampak heran sesaat. Lalu sambil menunjuk VW kodok berwarna terang yang terlihat dari ruang tamu sedang parkir di garasi rumahnya ia pun bertanya, "Saudara ingin menukarkan seekor tokek dengan mobil itu?"

Dengan mata berbinar Ucok mengangguk seraya menjawab cepat, "Betul! Saya mendengar tuan bersedia menukarkan sebuah mobil VW dengan seekor tokek yang dapat berbunyi pagi-pagi. Berani sumpah tuan, tokek saya ini hanya berbunyi di pagi hari saja!" Katanya penuh semangat. Tapi sebaliknya pria itu nampak tersenyum lesu sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Ini pasti suatu kesalahan," Katanya. "Saudara pasti mendengar cerita itu dari salahsatu teman saya. Benar saya pernah berkata bahwa mereka boleh membawa pulang VW kodok saya jika mampu memperlihatkan kepada saya seekor tokek yang dapat berbunyi; 'pagiiiii ... pagiiiiii' ... begitu!" "Saudara mengerti?" lanjutnya. "Tokek yang dapat berbunyi, 'pagiiii ... pagiiiiii ...' bukan yang bunyinya 'tokeeeek .... tokeeeeek!"

Mendengar itu, sesaat lamanya Ucok tercenung. Rasa bingung, heran, marah, dan kesal tampaknya bertumpuk menjadi satu dalam benaknya sampai kemudian setengah berteriak ia menyumpah, "Bah?"

Sementara itu si bule yang lebih mirip keturunan indo itu garuk-garuk kepala sambil bergumam dalam hati, "Enak aje, VW kodok gue mau dituker pake tokek! Dasar ngawur banget nih orang!"

[Bandung, Medio April 2011 - Tokek, oh, tokeeeeek]


No comments

Powered by Blogger.